Kembang Bakung

Pernahkah anda melihat dan memperhatikan  bunga bakung yang tumbuh di pelataran rumah anda atau di sepanjang jalan yang sering anda lewati ? Ya, bunga bakung. Bunga yang jarang sekali dihiraukan dan diperhatikan oleh orang-orang, tapi setiap hari ia akan memancarkan keindahan yang sama dan setiap hari ia akan memancarkan keharuman yang sama.

Bunga bakung akan berkembang di setiap pagi hari lalu akan layu dan mati di akhir hari, tapi sebelum ia layu dan mati, bunga bakung telah memberikan apa yang terbaik yang ada pada dirinya untuk lingkungan dan sekitarnya. Hidup bunga bakung hanya punya satu misi, yaitu menjadikan indah di tempat dimana ia singgahi. 

Kawan, kita bisa mengambil hikmah dari siklus hidup bunga bakung tersebut. Biarlah orang-orang di sekitar kita tak perduli dengan kita dan tak menghiraukan kita tapi teruskanlah berbuat kebaikan dan keindahan untuk lingkungan dan sesama, walau tak mudah untuk menunjukannya di lingkungan yang justru berlawanan dengan kita, tapi percayalah Allah senantiasa meridhoi dan memberi jalan pada setiap kebaikan yang kita lakukan. karena layaknya bunga bakung Allah hanya membrikan satu kali saja kesempatan kepada kita...yaitu 'hidup ini'...

Atas Nama Cinta

Seorang pekerja bangunan yang bekerja berjam-jam di atas terik matahari yang menyengat, seorang nelayan yang mengais rezeki dengan melawan ombak dan dinginnya angin malan, atau sopir angkutan yang membanting tulang di antara terik dan debu-debu jalanan, bagaimana mereka mampu bertahan bekerja seolah tak kenal lelah ? apa pula yang menjadi rahasia kekuatan mereka ?

Rahasia itu adalah bernama cinta, cintalah yang mendasari mereka untuk terus melakukan pengabdian agar membuahkan hasil untuk dipersembahkan kepada keluarga nun jauh di sana, kepada masyrakat banyak yang membutuhkan jasa mereka dan kepada hati dimana tempat cinta itu mengalir...

Bila anda memprotes dan mengeluh karena jam kerja yang betambah hanya beberapa jam saja, maka lihatlah kakek bungkuk penarik gerobak sampah kota ini. Beliau punya sesuatu yang dicintai, datang dan belajarlah kepada beliau tentang pengabdian atas nama 'cinta'...

Indahnya Memaafkan

Memberi maaf jauh lebih mudah dan ringan dari pada membawa beban yang akan memperlambat pikiran dan gerak kita, ketika kita menyimpan dan memendam kemarahan atau dendam, maka sebenarnya kita sedang membawa kebusukan dihati kita.  perasaan  tertekan terus menyelimuti hati kita. Dan ini adalah suatu penyakit ! mengapa kita harus menghabiskan energi pikiran kita yang seharusnya dipergunakan untuk hal-hal yang jauh lebih penting ? 

Segala sesuatu yang busuk, jika tidak segera dibuang, maka pada saatnya nanti akan dibuang beserta wadahnya. Begitu pula dengan hati kita, jika kebencian itu tidak segera dibuang dari hati, maka kitalah yang akan dipinggirkan dari pergaulan sekeliling kita.

Ingat, memaafkan tidak sama dengan melupakan, tidak juga merendahkan diri. memaafkan adalah memberi pengampunan.

Dan memberi maaf adalah hadiah terbesar bagi orang lain untuk kebebasan hati kita...

Hidup Adalah Perjalanan

Untuk apa kita hidup ?

Kemana akhir dari hidup ini ?

dua kalimat itu terlihat ringan dan tidak diperthitungkan, tapi sesungguhnya mempunyai pengertian yang sangat dalam, karena hidup kita dari hari ke hari terus disibukan dengan urusan ekonomi rumah tangga, berita selebritis, politik atau gemerlapnya dunia hiburan. Mari sejenak kita renungkan dua kalimat tersebut, apa yang terlintas di benak kita ? adakah yang kita takutkan ?

Hidup ini sesungguhnya serba tak pasti, bagaimana kita nanti ? jadi apa kita nanti ? berhasilkah kita nanti ? semua masih dalam satu pertanyaan besar, dan hal yang pasti dan tak dapat dihindari adalah 'kematian'...

 Lalu seberapa gigihkah kita untuk mengejar hal yang  pasti dan tidak pasti ?

mari sekali lagi kita renungkan...

untuk apa kita hidup ?

Kemana akhir dari hidup ini ?

Saya serahkan kembali kepada anda

Bagi saya hidup adalah perjalanan, dan akhirat adalah tujuan...